Minggu, 02 Desember 2012

Teori Etika Visual

Visual sudah lama menjadi masalah dalam studi filsafat. Plato menganggap, preferensi manusia mengenai bayangan ilusi lebih mendekat kenyataan yang membutakan atau menurut penjelasan Aristoteles tetntang potensi katarsis melihat dari sebuah pertunjukan sebuah teater. Salah satu topic yang berpengaruh tentang pengamatan visual  pada abad pencerahan adalah  karangan Filosogi Uskup George Barkeley terhadapa sebuah visi teori baru. Argumen Barkeley berdasarkan atas adanya pengamatan Tuhan.

Yang sangat menarik topic disini adalah bahwa para filosofi sering kali dihubungkan visual dengan mempelajari etika positif dan kadang negatif. Pada abad ke 19 parah ahli filsafat dan pengkritik budaya Friedrich Nietzsche, misalkan, berpendapat bahwa seni difasilitasi munculnya sebuah “perikemanusiaan yang lebih tinggi”. pada sisi sebaliknya, pada abad ke-20, visual sebagai sumber yang menjelma jahat dari sejumlah kesulitan, mulai dari keyakinan sesat dalam kenyataan tujuan dengan pengamat kebudayaan dan pengawasan pemerintahan. Saya tidak mengusulkan untuk menawarkan sintesis seperti diskusi sisi multi-sini, saya juga tidak percaya saya memiliki jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dua ribuan tahun yang diajukan pemikir. Saya setuju, namun, percaya bahwa kita dapat mengartikulasikan kekhawatiran utama teori visual yang berkaitan dengan etika berdasarkan sebutan Etika Visual.

Pertama, saya mengeksplorasi tradisional dan sastra masa kini yang sangat cemerlang menyototi tentang etika visual sebagai bidang studi. Kedua, saya menyarankan pendekatan teoritis dimana kita dapat dijadikan sebagai  pendidikan etika visual. Saya berharap untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan khusus berikut dengan membatasi bab tertentu :
  • Apakah ada etika yang unik dengan visual ?
  • Jika demikian, apa itu dan bagaimana cara kerjanya ?
  • Bagaimana kita bisa mempelajarinya ?
  • Bagaimana kita bisa menggunakan apa yang kita pelajari untuk meningkatkan cara orang menggunakan visual untuk membuat makna dan berinteraksi ?

Sumber :
Handbook of Visual Communication. Theory, Methods, And Media. Edited by Ken Smith (University of Wyoming), Sandra Moriarty (University of Colorado), Gretchen Barbatsis (Michigan State University) and Keith Kenney (University of South Carolina). Chapter 10, page 429 - 430.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar jika artikel ini bermanfaat dan maaf komentar yang macam - macam saya hapus